8.13 Rebab
Rebab sebenarnya bukanlah instrumen asli Indonesia. Rebab diperkirakan datang dari Timur Tengah sebelum akhirnya menyebar ke berbagai belahan dunia mengikuti penyebaran Agama Islam. Rebab awalnya diserap oleh kebudayaan Persia dan India, sebelum akhirnya masuk ke Nusantara. Rebab adalah instrumen yang dikenal luas di Nusantara. Selain Gamelan Jawa, rebab juga digunakan di Gamelan Sunda, Melayu, hingga Kalimantan. Rebab dimainkan dengan cara menggesek dawainya dengan Senggreng, yaitu alat seperti busur yang biasanya terbuat dari bulu ekor kuda.
Rebab terdiri atas tiga bagian besar. Pertama adalah watangan alias batang utama vertikal sebagai rangka utama instrumen. Di bagian atas rebab terdapat Kupingan, batang horizontal tempat mengikat dawai. Kupingan bisa diputar dan berfungsi untuk mengatur tinggi rendahnya nada pada dawai rebab. Bagian kedua adalah Bathokan, yaitu badan rebab yang berfungsi sebagai resonator. Bahannya berasal dari tempurung kelapa yang ditutup membran yang terbuat dari babad (diambil dari jerohan sapi atau kerbau). Bagian ketiga adalah sikhilan alias kaki rebab, yang merupakan tempat mengikat ujung bawah dawai.
Dalam Gamelan Jawa, Rebab terdiri atas dua jenis. Pertama adalah Rebab Plontang yang berlaras Slendro. Ciri khas Rebab Plontang adalah watangan-nya yang berwarna kombinasi. Misalnya, kuning yang berkombinasi dengan coklat dan hitam (ada elemen warna yang lebih dominan). Kedua adalah Rebab Byur yang berlaras Pelog. Ciri khasnya adalah berwarna polos. Bisa warna hitam, coklat atau kuning. Kedua Rebab memiliki dua buah dawai, yang distem pada nada 6 (nem) dan 2 (ro).
Kepustakaan
- Fatimah, M. D. (2020) Klasifikasi Gamelan & Mulai Mengenal Jenis Gamelan Ageng. Surakarta : Institut Seni Indonesia Surakarta. Diunduh dari LMS Spada Indonesia. https://lmsspada.kemdikbud.go.id/mod/resource/view.php?id=66006.
- Purbo Asmoro Official. (2023, Desember 21). Instrumen Gamelan Jawa yang Wajib Diketahui . Youtube. https://www.youtube.com/watch?v=W4-87778-2g&list=LL&index=2.