8.3.1 Saron Barung
Ricikan Balungan yang selanjutnya adalah Saron. Saron terdiri dari dua jenis, yaitu Saron Barung dan Saron Penerus (Peking). Saron Barung adalah Saron yang berukuran lebih besar, baik dari ukuran bilahnya maupun ukuran rancakan-nya (Purbo Asmoro Official, 2023).
Secara umum, Saron Barung berbentuk seperti Demung, namun dengan ukuran bilah yang lebih kecil. Dengan demikian, Saron Barung memainkan nada yang lebih tinggi dibandingkan Demung. Bilah-bilah tersebut disusun di atas rancakan kayu di mana ruang yang terbentuk di bawah bilah tersebut berfungsi sebagai resonator. Saron Barung dimainkan dengan cara ditabuh / dipukul.
Sarong Barung ada dua jenis, yakni Saron bilah 9 (disebut juga Saron Cacahan / Saron Wayangan) dan Saron bilah 7 (yang lebih banyak dipakai).
Dalam Gamelan Ageng, Saron Barung terdiri dari 4 set slendro dan 4 set pelog. Dari komposisi tersebut, Saron bilah 9 hanya ada satu buah, yaitu untuk laras Slendro saja. Saron Bilah 9 jarang ada untuk laras pelog (Purbo Asmoro Official, 2023). Pada Gamelan gaya Surakarta, Saron Slendro (Barung dan Penerus) dimulai dengan nada 6 (nem) rendah dan berakhir dengan 1 (ji) tinggi. Sementara Saron Pelog (Barung dan Penerus) dimulai dengan nada 1 (ji) dan berakhir dengan nada 7(pi).
Kepustakaan
- Purbo Asmoro Official. (2023, Desember 21). Instrumen Gamelan Jawa yang Wajib Diketahui . Youtube. https://www.youtube.com/watch?v=W4-87778-2g&list=LL&index=2.