8.5 Gendher
Dalam Gamelan Jawa, Gendher terbagi menjadi dua jenis. Pertama adalah Gendher Barung dan kedua adalah Gendher Penerus. Gendher Barung berukuran lebih besar daripada Gendher Penerus. Sebagai akibatnya, nada yang dihasilkan Gendher Barung lebih rendah daripada Gendher Penerus (Purbo Asmoro Official, 2023).
Gendher memiliki 14 bilah di permukaannya. Bilah-bilah pada Gendher berbentuk lempengan yang terbuat dari percampuran tembaga dan timah putih (perunggu). Bilah disusun berdampingan dan setiap bilah diikatkan pada seutas tali memanjang, sehingga posisinya melayang. Di bawah setiap bilah terdapat bumbungan, yaitu tabung-tabung resonator yang biasanya terbuat dari bambu atau pipa (Purbo Asmoro Official, 2023).
Alat tabuh Gendher berjumlah sepasang. Alatnya berbentuk lingkaran dengan gagang yang terpasang di bagian tengahnya. Dalam memainkan instrumen wilahan logam semacam Gendher, kedua tangan harus ikut menabuh dan me-mathet (memencet bilah untuk menghentikan bunyi) sekaligus. Hal ini merupakan tantangan tersendiri dalam memainkannya.
Dalam Gamelan Ageng, Gendher biasanya terdiri dari tiga rancak (perangkat), baik itu untuk Gendher Barung maupun Gendher Penerus. Pertama adalah Gendher Slendro, kedua adalah Gendher Pelog Nem, dan ketiga adalah Gendher Pelog Barang. Ketiganya dimulai dari 6 rendah dan berakhir di nada 3 tinggi (Purbo Asmoro Official, 2023).
Kepustakaan
- Purbo Asmoro Official. (2023, Desember 21). Instrumen Gamelan Jawa yang Wajib Diketahui . Youtube. https://www.youtube.com/watch?v=W4-87778-2g&list=LL&index=2.